Kompetisi Blog Pesona Sumatera Selatan

akhir Sebuah Penantian....

By Ismerisa_Elzahiera | Senin, 20 Juni 2011 | 0 komentar

Q TuLis RiNDuQ pd seHElai daUN...
Adakh Kw TUNgGU...
Dg sEriBU Ragu..??

BerhARp anGin menERpanya pd mU...

Tp tak juA sMpai...

Aq menunDuK Dn terdiam...

MeNAhan sEsak di da2...
Di atas sEMpurnA Ny tawa mU...

Q tUlis lg ...

SatU Kali rinDU...
Pd seboNGkah bAtU...
Lalu Q BenAMkn Pd dasAR sMUDra...
BerhARAp air laUt
seGEra meMbekuKAN RInduQ...
.......{^_^}

RABB....

| 0 komentar

Ya RaBb...
SebuaH sungai meRAngkak haru
di guRUN pi2 Q...
SaAt Q kayuH PErahu kecil di dlm muluT Q...
D laUtan ayat2 Mu...

RaBb...
Telah Kau dirikan masjiD...
Di hamparan hatiQ...
Megah memang...
Tp keropos.....
SebAb.,.
Jrang Q GemAkn dZIkir...
Serta sjUD meSra KpdA _Mu...
AmpuNi dsa Q TUhan...
Wlau ne tlaH terlambt...

untuk MAMA mentary hatiQ

| 0 komentar

Bunda..
SaatQ tatap matamu..
aQ tau ada cinta yang tak prnah brtepi untukQ
aQ tau ada bnyak harapan tUk masa dEpanQ
aQ TAu ada kegalauan yg mengusik hatimu tentang kehidupanQ
BuNDA..
SaAt aq merasa sndiri. Kau berusaha menjdi sahabAt tUk hidupQ.
SaAT aQ MERasa tak berarti.
kau yakinkn aq bAhwa aq adalah kebANgGAan mU.
SaAT Aq merasa tak sangGp tUK HAdapi semua cobAan dariNYa.
kau tegarkan aq dg cintamU.

bunda.......
cintamu tak pernah bertepi tuk kehidupan Q.....
semangat hidupmu telah membuatku merasa bangga telah di takdirkan menjadi putra dan putri yang lahir dari rahimmu......
Bunda,,,,,
Dalam kegelapan engkau bersinar
Penunjuk jalan setiap insan
Tangisanmu tanda kasih sayang
Murkamu bumi bergoncang......

Andai aku bisa, bunda
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu
Andai aku mampu, bunda
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu,
sehangat dekapanmu, setulus kasihmu,
dan sebijak nasihatmu

Kutahu, bunda
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku
dalam setiap do'a yang kau panjatkan
Kutahu bunda
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta
yang keluar dari lisanmu
Kutahu bunda
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku

betapa berartinya sosok seorang ibu tuk anak2nya......^_^

ceRpen (saLuang daRi MinangkaBau)

| 0 komentar

“assalamualaikum..bu..bu ratmi?”
“ya bu, silahkan masuk.”
“Saya di luar saja, saya sedang terburu-buru. Bu Ratmi, saya kesini mau minta uang, soalnya mau bayar uang sekolah anak, kemarinkan ibu sudah janjikan awal bulan mau bayar hutang. Saya tunggu-tunggu ko nggak datang ke rumah?”
Tampak cemas dari raut wajah ibu.
“aduh, maaf ya bu titin. Saya belum ada uang. Belum terima gaji bulan ini. Bapak juga masih belum ada yang manggil buat ngisi acara. Maaf ya bu...maaf sekali... kalau udah ada uang pasti saya bayar.” Jawab ibu sambil menundukkan kepala.
“uufffhh…ngomongnya gitu terus tapi mana buktinya?sudah hampir empat bulan hutang ibu belum di bayar. Emangnya ibu pikir saya dan keluarga tidak butuh uang?” wajah bu titin mulai berubah. Nada berbicaranya pelan tapi menusuk.
Aku hanya bisa terpaku melihat ibu yang hanya bisa tertunduk menghadapi kemarahan bu titin.
“ya sudahlah, percuma saja saya kesini lama-lama. Kalo akhirnya tidak dapat uang. Bu, saya harap ibu bisa secepatnya mengembalikan hutang ibu. Karna saya juga telah lelah menunggu.”
“iya bu. Terimakasih atas pengertian ibu.”
Akhirnya ibu titin meninggalkan rumah kami dengan wajah yang cemberut dan aku yang masih terpaku karna hanya bisa memandang kejadian tadi tanpa dapat mengucapkan satu katapun. Bibirku terasa keluh, tenggorokanku tercekat. Entah berapa lama aku berdiri mematung di balik pintu.
“Lili, apa yang kamu kerjakan disitu nak?”
Suara ibu membangunkanku dari kekakuan.
“emmm..iya bu? ada apa?”
“eh, anak gadis hobinya melamun. Coba tolong ibu menanak nasi dulu sana.”
“oo,iya bu.” jawabku sambil tersenyum tipis. Namun penuh gejolak di dada. Lagi-lagi tetangga menagih hutang. Bosan. Sumpek. Ingin rasanya lari dari kehidupan ini. Tapi mau ke mana? Kenapa hidup keluargaku amat jauh dari kecukupan, Tuhan?
Ku langkahkan kakiku menuju dapur. Aku teringat bahwa beras dalam karung hanya tinggal 5 kaleng susu. Tumbuhku kembali melemah mengingat itu. Sudah lebih dari dua tahun kami sekeluarga menghemat makan nasi, terkadang makan nasi satu kali sehari atau nasi di campur jagung saja. Mengingat jumlah keluarga enam orang, mana mungkin kami bisa makan sekenyang-kenyangnya dengan keadaan perekonomian keluarga seperti saat ini. Bahkan setiap kami ingin makan, ibu selalu mengingatkan agar menunggu ayah yang belum pulang karna harus mencari keluarga yang mau meminta ayah untuk mengisi di acara pernikahan anaknya. Jika ayah pulang larut malam, kamipun harus makan larut malam juga. Kata ibu kebersamaan yang mampu membuat kita bisa tetap akur.
Ingin rasanya menangis jika melihat kedua orang tuaku bekerja keras mencari rizki agar kami tetap bertahan hidup. Aku hanya bisa mendo’akan semoga gaji ibuku yang hanya tukang cuci di rumah-rumah tetangga bisa naik gaji dan ayah bisa mendapat kesempatan besaluang di acara pernikahan warga kampung.
***
Hari sudah lewat senja ketika pintu depan terbuka dan seraut wajah letih ayah muncul di hadapan kami. Secepatnya ibu menyongsong segelas air putih untuk ayah. Dan ayahpun beristirahat sejenak disampingku.
Seperti biasanya, setiap ayah pulang kami baru bisa makan. Kamipun menikmati hidangan apa adanya. Nasi putih di campur sedikit jagung. Nikmat ini sungguh hanya karna rasa syukur yang tak bertepi atas nikmat dari Sang Maha Pencipta. Seusai makan malam, aku berusaha membuka pembicaraan dengan ayah.
“gimana yah hari ini? Ada yang mau minta ayah mengisi acaranya??”
Ayah Kembali meneguk air putih. Kemudian menarik nafas panjang.
“belum nak.”
Aku kembali lesu.
“ apakah ayah tidak terfikir untuk mencari kerja lain?” Tanyaku sambil menatap ayah.
Ayah melirikku. Tapi tanpa jawaban.
“Ayah harusnya sudah menyadari bahwa orang-orang lebih suka menikmati organ tunggal yang menampilkan penyanyi-penyanyi dangdut di bandingkan saluang. Itu karena mereka sudah tidak tertarik lagi pada saluang. Kalau ayah kerja lain, siapa tau nasib mujur tiba. Kita tidak lagi serba kekurangan yah”.
“Menurutmu kalau tidak bersaluang ayah  harus  apa, nak?” akhirnya ayah angkat suara.
“Ayah kan bisa jadi hansip jaga kampung kita atau jadi satpam sekolah atau kerja apalah, kan masih banyak kerja lain.”
“iya nak, tapi kalau ayah kerja seperti itu, siapa yang akan basaluang?”
“kenapa ayah harus  mikirkan itu yah? yang seharusnya ayah pikir tu nasip keluarga kita.”
Nada suaraku semakin tinggi.
“kalau bukan ayah yang memikirkannya lalu siapa lagi, nak?” ayah masih bersikap tenang.
“ kenapa harus ayah yang pusing mikirin itu yah? Kalau kita sendiri susah untuk hidup tanpa uang. Lagi pula ayah juga sulit mendapatkan uang dari basaluang.”
“ iya nak, memang kita ini orang susah, tapi kalau bukan ayah yang basaluang siapa yang akan mewarisi saluang nantinya? siapa yang masih ingat kisah-kisah minangkabau puluhan tahun yang akan datang? siapa yang akan mengajarkan falsafah-falsafah adat kita?tahukan orang-orang bahwa sebenarnya daerah mingkabau tidak cukup hanya di sebut daerah minangkabau saja? Harus ada kata-kata ‘alam’ didepannya. Tahukah orang mengapa alam minangkabau tidak di kenal batasan-batasannya?” aku terdiam menatap ayah.
“bila hidup hanya mengingat uang, mungkin sekarang ayah sudah kaya. Tapi ada yang tak bisa di beli dengan uang, nak. Yaitu hati. Kecintaan ayah dengan saluang tak bisa di bayar dengan apapun. Karena dari sanalah ayah belajar menghargai hidup yang hanya satu kali ini, nak.”
Aku hanya bisa tertunduk lesu. Menahan sesak di dada.  Aku tak pernah menyangka bahwa hati ayah semulia itu.
“saluang ini sudah tua, nak. Sama seperti ayah yang sudah renta. Dan suatu saat akan hilang bersama di makan zaman.”
Perlahan ayah meniupkan saluang dengan mengalunkan irama khas minangkabau. Irama yang setiap hari aku dengar dari aku kecil hingga beranjak dewasa. Air mataku tak tertahan lagi.
“ayah maaf, li ndak tau. Ternyata sedalam itu rasa cinta ayah pada saluang dan tanah minang. Li menyesal telah memojokkan ayah dengan pekerjaan yang semulia itu.” Ku peluk ayah dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir.
Ayah berhenti bersaluang. Kemudian mengusap kepalaku dengan lembut.
“Ini lah kehidupan nak. Memang tak muda menjalani hidup menjadi orang yang kekurangan tetapi bila menjadi orang yang berlebih harta namun tak bahagia apalah guna.”
Aku pun larut dalam usapan kasih sayang ayah. Suasana menjadi hening.

sISi PoSitiF OSPEK (kirim ke koran) buat tugaS...^_^

| 0 komentar


Ospek tentu saja perlu di gelar setiap tahunnya. Banyak  yang menganggap ospek adalah momok yang sangat menakutkan dan budaya pembodohan Tak jarang orang berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengikuti acara orang gila yang satu ini. Tapi tak selamanaya ospek adalah kegiatan yang sangat menakutkan atau kegiatan yang membodoh-bodohkan orang, sebagai cerminan yaitu Fakultas ilmu sosial dan humaniora UIN Snan Kalijaga yogyakarta mereka lebih mengutamakan intelektual dan keakraban.
Banyak hal-hal yang mengasyikkan dalam ospek selama yang saya ikuti dua tahun yang lalu seperti, permainan-permainan yang guna untuk mengakrabkan sesama yunior maupun senior, mendapatkan pengetahuan yang banyak tentang kampus saya dan banyak hal-hal yang bermanfaat lainnya.
Hal-hal yang menakutkan atau pembodohan tidak sama sekali tampak dalam masa ospek saya di Fakultas ilmu sosial dan humaniora dua tahun yang lalu, apalagi antribut-atribut yang sangat tidak layak untuk dipakai oleh para calon penerus bangsa, pakaian yang rapi layaknya para intelektual adalah pakaian yang di gunakan selama ospek di gelar.
Jadi tak selamanya ospek adalah kegiatan yang konyol karena kegiatan ini banyak manfaat yang positif selagi para senior mengetahui apa sebenarnya tujuan dari ospek, menurut saya ospek sangatlah perlu di gelar karena ospek bukan bertujuan untuk menyalurkan kekerasan ataupun membodoh-bodohkan orang. melainkan mengakrabkan sesama angkatan juga memberi kita jalur mau kemana atau apa tujuan kita dikampus, nongkrong di kantin, aktif organisasi atau yang lainnya.

prilaku konsumen

| 2 komentar


BAB 1
Latar Belakang
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras konsumen.
Model perilaku konsumen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku konsumen yaitu :  Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, klompok anutan (small referebce grups), dan keluarga.  Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar,  kepribadian, sikap dan keyakinan.  Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat  bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen.
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.
BAB 2
       I.            Deskripsi tempat survey
Karuma Swalayan beralamatkan di Jl. Taman Siswa 154 Yogyakarta. Berdiri sejak tgl 31 Juli 2005 sampai sekarang. Karuma swalayan terletak di Jl.Taman Siswa 154 Yogyakarta, di sebelah utara kampus UII Hukum, cukup strategis. Di sekitarnya ada beberapa kampus, tentu saja itu merupakan keuntungan tersendiri bagi karuma swalayan. Bangunannya cukupbagus, walau belum ada AC tapi cukup nyaman buat berbelanja. Parkirannya pun cukup luas, gratis lagi, alias tidak bayar.
Dari letaknya, kita bisa mengetahui bahwa customer paling banyak dari kalangan anak muda atau mahasiswa, setelah itu warga sekitar. Karena customer paling banyak dari kalangan mahasiswa, maka harga yg dipatok untuk menjual produknya tidak boleh terlalu tinggi, disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Agar customer tidak lari, maka karuma swalayan menerapkan harga promosi setiap hari, harga yg murah, yg sesuai dengan kantong mahasiswa. Menjual beraneka ragam kebutuhan sehari-hari, fashion serta alat tulis kantor dengan harga yang relatif murah.
    II.            Biodata konsumen
Nama                           : Siti Qomariyah
Umur                           : 19 tahun
Tempat tanggal lahir   : Parit Setia, 4 mei 1992
Kuliah                         : Universitas Sarjanawiata Taman Siswa (UST)
Alamat                                    : Jl. Bintaran kidul no.19 Yogyakarta

BAB 3
PENJELASAN
A.    Metodologi atau Teory diagram model prilaku konsumen dan Howard and Sheth

Ø  Stimulus: Siti berbelanja di Karuma Swalayan, ia ingin membeli diterjen bubuk.
Ø  Stimulus Ambiguity: siti merasa binggung untuk membeli diterjen. Ini di sebabkan harga masing-masing ditergent tidak terlalu beda jauh.
Ø  Overt Search: siti pun bertanya kepada temannya.
Ø  Attention: ia pun mendapat informasi singkat tentang deterjen yang biasa di gunakan oleh temannya dan dari setiap tulisan pada setiap detergent.
Ø  Perceptual Bias: masih terlalu singkat informasi yang di dapat.
Ø  Exogenous variables: Siti sangat membutuhkan banyak informasi.
Ø  Attitude : Siti kemudian mengambil sikap
Ø  Brand comprehension: akhirnya ia memahami beberapa jenis merek ditergen
Ø  Intention: Siti positif pada satu jenis merek danmeyakini bahwa merek itulah yang cocok untuk kebutuhannya.
Ø  Output/purchase: setelah tahu beberapa merek detergen ia berencana membeli
Ø  Statisfaction: sesuai dengan yang di inginkannya maka ia membeli deterjen tersebut dan mendapatkan kepuasan dari barang yang ia beli.

B.     Analisis
Pada stimulus siti pergi ke swalayan karuma untuk membeli perlengkapan sehari-hari. Salah satunya adalah deterjen bubuk. Dia melihat-lihat beberapa merek yang ada di swalayan tersebut. Timbul rasa bingung, karena harga tiap detergen tak begitu jauh berbeda. Bila melihat dari manfaat yang ditawarkan pada bungkus detergen antaranya adalah membuat pakaian lebih putih, mengembalikan warna cerah pada baju, dan membuat wangi pada baju tahan lebih lama dan sebagainya. Kemudian ia bertanya pada temannya yang pergi bersama untuk membeli keperluan sehari-hari juga, serta membaca tulisan pada kemasan setiap detergent. Setelah mendapat informasi sedikit, ia pun menetapkan untuk membeli satu merek yang telah diyakinin sesuai untuk kebutuhannya.
Variabel Proses Pengamatan
Saat Siti ingin membeli detergent, terjadi proses pengamatan. Variabel proses pengamatan (perceptual Process) terdiri dari:
1.      Perhatian, merupakan reseptor-reseptor indera untuk mengendalikan penerimaan informasi
2.      Stimulus ambiguityy, yaitu ketidak pastian tentang yang di amati dan tidak adanya makna dari informasi yang di terima.
3.      Perceptual bias (penyimpangan pengamatan), yaitu suatu distorsi dari informasi yang di terima.
4.      Overt searc (penyelusuran nyata) yaitu penyelusuran informasi secara aktif.
Variabel Proses Belajar
Ada beberapa Variabel proses belajar sebelum Siti menentukan pilihanya, di antaranya adalah
1.      Motif, suatu dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan membeli
2.      Choice criteria (kriteria memilih), yaitu seperangkat motif yang berhubungan dengan tingkat produk yang menjadi pertimbangan.
3.      Brand comprehension (pemahaman merek), yaitu mengetahui tentang berbagai merek barang yang akan dibeli.
4.      Attitude (sikap), yaitu kesukaan kepada merek yang didasarkan atas kriteria memilih.
5.      Intention (niat,maksud), yaitu prediksi yang meliputi kapan, dimana, dan dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan.
6.      Confdence (kepercayaan), yaitu keyakinan terhadap suatu merek tertentu.
7.      Statisfaction (kepuasan), yaitu tingkat penyesuaian antara kebutuhan dengan pembelian barang yang diharapkan konsumen.
Faktor yang Mempengaruhi Konsumen:
Sedikitnya ada tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen diantaranya adalah:
1.      Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2.      Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3.      Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.
Faktor yang mempengaruhi Siti untuk membeli suatu Produk lebih cocok pada konsumen individu. Karena pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan  Siti sebagai konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan.
Pengambilan Keputusan
Tipologi pengambilan keputusan konsumen :
1.      Keluasan pengambilan keputusan (the extent of decision making)
Menggambarkan proses yang berkesinambungan dari pengambilan keputusan menuju kebiasan. Keputusan dibuat berdasarkan proses kognitip dari penyelidikan informasi dan evaluasi pilihan merek. Disisi lain, sangat sedikit atau tidak ada keputusan yang mungkin terjadi bila konsumen dipuaskan dengan merek khusus dan pembelian secara menetap.
2.       Dimensi atau proses yang tidak terputus dari keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi ke yang rendah.
Keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi adalah penting bagi konsumen. Pembelian berhubungan secara erat dengan kepentingan dan image konsumen itu sendiri. Beberapa resiko yang dihadapi konsumen adalah resiko keuangan, sosial, psikologi.
Dalam beberapa kasus, untuk mempertimbangkan pilihan produk secara hati-hati diperlukan waktu dan energi khusus dari konsumen. Keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah dimana tidak begitu penting bagi konsumen, resiko finansial, sosial, dan psikologi tidak begitu besar. Dalam hal ini mungkin tidak bernilai waktu bagi konsumen, usaha untuk pencarian informasi tentang merek dan untuk mempertimbangkan pilihan yang luas. Dengan demikian, keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah umumnya memerlukan proses keputusan yang terbatas.
Empat Tipe Proses Pembelian Konsumen :
1.       Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi.
2.       Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3.       Proses “ Limited Decision Making “. Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap merek yang lain.
4.       Proses “ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek.
Keempat proses tersebut digambarkan sebagai berikut: Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi.
Pada kasus Siti, pengambilan keputusan menggunakan tipe Proses “ Complex Decision Making “. Karena Siti mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dari merek tertentu terjadi disebabkan keterlibatan serta  kepentingan tinggi pada barang yang akan dibeli.
Pengaruh pilihan konsumen adalah respon konsumen adalah hasil akhir proses keputusan konsumen dan merupakan pertimbangan integral. Respon konsumen umumnya berkenaan terhadap pilihan merek, namun bisa juga berkenaan terhadap pilihan kategori produk, pilihan toko, pilihan media komunikasi (mencari informasi dari TV ,radio atau membaca majalah).
 
BAB 4
Penutup
·         Kesimpulan
Pelajaran konsumen, kebiasaan dan kesetiaan adalah tiga konsep yang saling berhubungan. Perilaku kebiasaan membeli adalah hasil pembelajaran konsumen dari reinforcement. Reinforcement adalah suatu proses dimana konsumen akan berulangkali membeli apa yang telah memberi kepuasaan terbaik kepadanya. Perilaku tersebut mengarahkan kepada kesetiaan merek.
Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalaman konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Kepuasan terhadap suatu merek cenderung mengarahkan konsumen mengulang keputusannya untuk membeli merek yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan menjamin kepuasan berdasarkan pengalaman masa lalu dan menyerderhanakan proses pencarian informasi dan evaluasi terhadap suatu merek.
Pengaruh pilihan konsumen adalah respon konsumen adalah hasil akhir proses keputusan konsumen dan merupakan pertimbangan integral. Respon konsumen umumnya berkenaan terhadap pilihan merek, namun bisa juga berkenaan terhadap pilihan kategori produk, pilihan toko, pilihan media komunikasi (mencari informasi dari TV ,radio atau membaca majalah).
·         Saran
Untuk karuma swalayan, di harapkan untuk menambah banyak jenis produk. Agar konsumen dapat lebih memilih barang yang sesuai dengan kebutuhannya. Serta bukalah cabang-cabang baru karuma swalayan, sehingga masyarakat yogyakarta lebih mengenal karuma swalayan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahana, Jaka dan Kirbrandoko, 1995, Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I, Terjemahan Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta
Foto copyan dari pak siantari

 
Home | About Us |Contact Us | Advertise with Us | Free Blogger Templates | Widget | Site Maps
Copyright © 2010 - 2012. Pusat-cara.blogspot.com - All rights reserved | Proudly Powered by Blogger.com
Website Design by IDJUNAYDOTCOM | Sponsored by www.kent.prasetiyamandiri.com