Kompetisi Blog Pesona Sumatera Selatan
Anda disini » Home » Memenangkan hati publik: Pelajaran dari Hiccup "How To Train Your Dragon"

Memenangkan hati publik: Pelajaran dari Hiccup "How To Train Your Dragon"

By Ismerisa_Elzahiera | Rabu, 11 April 2012

Sebelum Membaca, Ayo Berbagi :



Jika perang pemasaran adalah bagaimana merebut pangsa pasar (market share), maka perang public relations adalah pertarungan merebut hati publik, empati publik, dan simpati publik. Mereka yang dapat meraih hati publik akan memenangkan pertempuran.
Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden bukan karena ia paling hebat di antara Megawati, Amin Rais, dan Wiranto. Tapi karena ia mendapat simpati publik menyusul pengunduran dirinya dari kabinet. Pernyataan Taufik Kiemas bahwa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) adalah Jenderal yang kekanak-kanakan terdengar arogan dan mendorong simpati publik untuk SBY. Sebuah blunder yang berakibat tidak terpilihnya Megawati dan keuntungan bagi SBY.
            Hal yang sama terjadi pada Aris Indonesian Idol. Di tengah sebuah kompetisi yang pemenangnya ditentukan berdasarkan jumlah sms yang masuk, tentu tidak mungkin bagi Aris dan keluarga untuk mengirim sms sebanyak-banyaknya.
Kemenangannya menjadi Indonesian Idol, lebih banyak karena simpati publik. Latar belakang sebagai pengamen jalanan, hidup kekurangan dengan istri dan satu orang anak yang masih kecil menjadi dukungan luar biasa dalam menjaring sms.
Persepsi publik ditentukan bagaimana publik menilai sebuah fakta yang terjadi berdasarkan tafsir individunya. Kadang publik menilai sesuatu dengan pertimbangan rasionalitas dan kadang hanya atas dasar belas kasih yang kemudian bermetamorfosis menjadi simpati dan dukungan yang luar biasa. Kualitas menjadi nomor dua. Itulah publik dengan segala logikanya yang berubah-ubah. Mengutip kembali Abraham Lincoln, Public sentiment is everything, with public sentiment nothing can fail, without it nothing can succeed. Dengan sentimen publik, kita dapat  melakukan apapun, dan tanpanya semua akan sia-sia.
Sebuah Film animasi yang berjudul “How to Train Your Dragon” dapat menjadi contoh bagaimana memenangkan hati “publik”. How To Train Your Dragon adalah film animasi yang dibuat oleh DreamWorks Animation, berdasarkan sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2003 dengan judul yang sama.
Film yang dirilis pada Maret 2010 ini memakai latar mitologi Viking, yang bercerita tentang seorang anak laki-laki berbangsa Viking bernama Hiccup. Menjadi seorang Viking, doktrinnya hanya satu “kill all the dragon”. Artinya setiap Viking harus mampu memburu dan membunuh naga yang telah turun temurun menjadi musuh para Viking. Itulah adat yang berlaku di desa Hiccup. Sayangnya, Hiccup jauh dari tipe laki-laki ksatria pembunuh naga seperti kebanyakan anak-anak Viking.


Attention
PLEASE ATTENTION !

Untuk memperbaiki dan mengembangkan blog ini menjadi lebih baik, mari bersama - sama kita bangun, caranya? Apabila kamu menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan anda sangat berpengaruh pada perkembangan blog ini.Tanks atas perhatiannya thanks

GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, kritikan atau saran anda mengenai artikel di atas untuk mendapatkan backlink gratis dari Your Blog ini. Komentar yang tidak sesuai topik, SPAM, Penghinaan, dsb terpaksa akan saya hapus ! Tanks be 4,,.

 
Home | About Us |Contact Us | Advertise with Us | Free Blogger Templates | Widget | Site Maps
Copyright © 2010 - 2012. Pusat-cara.blogspot.com - All rights reserved | Proudly Powered by Blogger.com
Website Design by IDJUNAYDOTCOM | Sponsored by www.kent.prasetiyamandiri.com