Kompetisi Blog Pesona Sumatera Selatan
Anda disini » Home » HASIL OBSERVASI PENJUAL SATE DI PASAR BRINGHARJO

HASIL OBSERVASI PENJUAL SATE DI PASAR BRINGHARJO

By Ismerisa_Elzahiera | Selasa, 11 Januari 2011

Sebelum Membaca, Ayo Berbagi :
A.    Deskripsi Tokoh, Barang yang di Jual dan Lokasi Penjualan
Penjual yang diwawancarai bernama Ibu farijah, bertempat tinggal di bausasran DN 3, Yogyakarta. Barang yang di jual adalah sate. Harga satu porsi berkisar antara Rp3000 sampai Rp5000 tergantung banyak sate yang di minta. Lokasi penjualan di depan Pasar Bringharjo. Penjualan di lakukan  sambil menawarkan barang dagangan. Penjualan biasanya di mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, bila belum habis, penjualan bisa di lakukan sampai magrib tiba.
B.    Teknik pemasaran (cara berdagang)
Teknik pemasaran penjual sate di pasar bringharjo tidak begitu rumit. Property atau perlengkapan yang di butuhkan juga tidak banyak. Teknik  yang di gunakan dalam pemasaran atau penjualan hanya dengan menawarkan sate kepada orang-orang yang lewat atau sekedar melihat-lihat barang di bringharjo.
C.    Strategi komunikasi dan simbol yang di tonjolkan
Pada pejual sate di pasar bringharjo menggunakan strategi komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal dapat kita lihat saat terjadi penawaran kepada konsumen terhadap sate yang di jualkan, komunikasi dengan ucapan langsung mendapatkan feed back (timbal balik) dari konsumen. Komunikasi non verbal dapat terlihat saat penjual menawarkan sate dengan tersenyum dan sambil menunjukan barang dagangannya.
Simbol yang dapat di lihat adalah kostum yang di gunakan adalah baju batik dengan sarung. Menunjukkan kekhasan orang jawa.
D.    Pemahaman Terhadap  Budaya
Penjual menggunakan bahasa jawa pada pembeli yang bertanya harga barang dengan menggunakan bahasa jawa. Dan apabila pembeli menggunakan bahasa indonesia, penjualpun menjawab dengan bahasa indonesia juga.

E.     Penerapan Prinsip-Prinsip Komunikasi
1)     Komunikasi tidak terhindar
Proses komunikasi tidak terhindar terjadi secara langsung. Ketika penjual menawarkan barang kepada siapa saja yang lewat di dekatnya.
2)     Komunikasi non verbal melengkapi komunikasi verbal
Tawaran penjual kepada pembeli dengan senyuman sambil menunjukkan sate sambil berbicara “satenya mbak…”. Menunjukkan komunikasi non verbal melengkapi komunikasi verbal.
3)     Gangguan dapat mempengaruhi komunikasi
Bahasa yang digunakan penjual menggunakan bahasa jawa, untuk pembeli yang tidak mengerti bahasa jawa menimbulkan komunikasi yang  tidak efektif.
4)     Komunikasi adalah sirkuler
Penawaran sate kepada pembeli tidak hanya  menjadi perhatian 1 orang saja, akan tetapi membuat orang di sekitar melihat penjual itu juga.
5)     Komunikasi memiliki efek
Penawaran barang dari  penjual kepada pembeli menimbulkan efek bagi pembeli. Efek yang terjadi bermacam-macam, seperti: membeli, menolak dengan senyuman dan gelengan kepala, dan ada juga yang acu tak acu (tidak peduli).


Attention
PLEASE ATTENTION !

Untuk memperbaiki dan mengembangkan blog ini menjadi lebih baik, mari bersama - sama kita bangun, caranya? Apabila kamu menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan anda sangat berpengaruh pada perkembangan blog ini.Tanks atas perhatiannya thanks

GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, kritikan atau saran anda mengenai artikel di atas untuk mendapatkan backlink gratis dari Your Blog ini. Komentar yang tidak sesuai topik, SPAM, Penghinaan, dsb terpaksa akan saya hapus ! Tanks be 4,,.

 
Home | About Us |Contact Us | Advertise with Us | Free Blogger Templates | Widget | Site Maps
Copyright © 2010 - 2012. Pusat-cara.blogspot.com - All rights reserved | Proudly Powered by Blogger.com
Website Design by IDJUNAYDOTCOM | Sponsored by www.kent.prasetiyamandiri.com