Kompetisi Blog Pesona Sumatera Selatan
Anda disini » Home » prilaku konsumen

prilaku konsumen

By Ismerisa_Elzahiera | Senin, 20 Juni 2011

Sebelum Membaca, Ayo Berbagi :

BAB 1
Latar Belakang
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras konsumen.
Model perilaku konsumen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku konsumen yaitu :  Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, klompok anutan (small referebce grups), dan keluarga.  Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar,  kepribadian, sikap dan keyakinan.  Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat  bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen.
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.
BAB 2
       I.            Deskripsi tempat survey
Karuma Swalayan beralamatkan di Jl. Taman Siswa 154 Yogyakarta. Berdiri sejak tgl 31 Juli 2005 sampai sekarang. Karuma swalayan terletak di Jl.Taman Siswa 154 Yogyakarta, di sebelah utara kampus UII Hukum, cukup strategis. Di sekitarnya ada beberapa kampus, tentu saja itu merupakan keuntungan tersendiri bagi karuma swalayan. Bangunannya cukupbagus, walau belum ada AC tapi cukup nyaman buat berbelanja. Parkirannya pun cukup luas, gratis lagi, alias tidak bayar.
Dari letaknya, kita bisa mengetahui bahwa customer paling banyak dari kalangan anak muda atau mahasiswa, setelah itu warga sekitar. Karena customer paling banyak dari kalangan mahasiswa, maka harga yg dipatok untuk menjual produknya tidak boleh terlalu tinggi, disesuaikan dengan kantong mahasiswa. Agar customer tidak lari, maka karuma swalayan menerapkan harga promosi setiap hari, harga yg murah, yg sesuai dengan kantong mahasiswa. Menjual beraneka ragam kebutuhan sehari-hari, fashion serta alat tulis kantor dengan harga yang relatif murah.
    II.            Biodata konsumen
Nama                           : Siti Qomariyah
Umur                           : 19 tahun
Tempat tanggal lahir   : Parit Setia, 4 mei 1992
Kuliah                         : Universitas Sarjanawiata Taman Siswa (UST)
Alamat                                    : Jl. Bintaran kidul no.19 Yogyakarta

BAB 3
PENJELASAN
A.    Metodologi atau Teory diagram model prilaku konsumen dan Howard and Sheth

Ø  Stimulus: Siti berbelanja di Karuma Swalayan, ia ingin membeli diterjen bubuk.
Ø  Stimulus Ambiguity: siti merasa binggung untuk membeli diterjen. Ini di sebabkan harga masing-masing ditergent tidak terlalu beda jauh.
Ø  Overt Search: siti pun bertanya kepada temannya.
Ø  Attention: ia pun mendapat informasi singkat tentang deterjen yang biasa di gunakan oleh temannya dan dari setiap tulisan pada setiap detergent.
Ø  Perceptual Bias: masih terlalu singkat informasi yang di dapat.
Ø  Exogenous variables: Siti sangat membutuhkan banyak informasi.
Ø  Attitude : Siti kemudian mengambil sikap
Ø  Brand comprehension: akhirnya ia memahami beberapa jenis merek ditergen
Ø  Intention: Siti positif pada satu jenis merek danmeyakini bahwa merek itulah yang cocok untuk kebutuhannya.
Ø  Output/purchase: setelah tahu beberapa merek detergen ia berencana membeli
Ø  Statisfaction: sesuai dengan yang di inginkannya maka ia membeli deterjen tersebut dan mendapatkan kepuasan dari barang yang ia beli.

B.     Analisis
Pada stimulus siti pergi ke swalayan karuma untuk membeli perlengkapan sehari-hari. Salah satunya adalah deterjen bubuk. Dia melihat-lihat beberapa merek yang ada di swalayan tersebut. Timbul rasa bingung, karena harga tiap detergen tak begitu jauh berbeda. Bila melihat dari manfaat yang ditawarkan pada bungkus detergen antaranya adalah membuat pakaian lebih putih, mengembalikan warna cerah pada baju, dan membuat wangi pada baju tahan lebih lama dan sebagainya. Kemudian ia bertanya pada temannya yang pergi bersama untuk membeli keperluan sehari-hari juga, serta membaca tulisan pada kemasan setiap detergent. Setelah mendapat informasi sedikit, ia pun menetapkan untuk membeli satu merek yang telah diyakinin sesuai untuk kebutuhannya.
Variabel Proses Pengamatan
Saat Siti ingin membeli detergent, terjadi proses pengamatan. Variabel proses pengamatan (perceptual Process) terdiri dari:
1.      Perhatian, merupakan reseptor-reseptor indera untuk mengendalikan penerimaan informasi
2.      Stimulus ambiguityy, yaitu ketidak pastian tentang yang di amati dan tidak adanya makna dari informasi yang di terima.
3.      Perceptual bias (penyimpangan pengamatan), yaitu suatu distorsi dari informasi yang di terima.
4.      Overt searc (penyelusuran nyata) yaitu penyelusuran informasi secara aktif.
Variabel Proses Belajar
Ada beberapa Variabel proses belajar sebelum Siti menentukan pilihanya, di antaranya adalah
1.      Motif, suatu dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan membeli
2.      Choice criteria (kriteria memilih), yaitu seperangkat motif yang berhubungan dengan tingkat produk yang menjadi pertimbangan.
3.      Brand comprehension (pemahaman merek), yaitu mengetahui tentang berbagai merek barang yang akan dibeli.
4.      Attitude (sikap), yaitu kesukaan kepada merek yang didasarkan atas kriteria memilih.
5.      Intention (niat,maksud), yaitu prediksi yang meliputi kapan, dimana, dan dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan.
6.      Confdence (kepercayaan), yaitu keyakinan terhadap suatu merek tertentu.
7.      Statisfaction (kepuasan), yaitu tingkat penyesuaian antara kebutuhan dengan pembelian barang yang diharapkan konsumen.
Faktor yang Mempengaruhi Konsumen:
Sedikitnya ada tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen diantaranya adalah:
1.      Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2.      Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3.      Marketing strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.
Faktor yang mempengaruhi Siti untuk membeli suatu Produk lebih cocok pada konsumen individu. Karena pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan  Siti sebagai konsumen, persepsi atas karakteristik merek, dan sikap ke arah pilihan.
Pengambilan Keputusan
Tipologi pengambilan keputusan konsumen :
1.      Keluasan pengambilan keputusan (the extent of decision making)
Menggambarkan proses yang berkesinambungan dari pengambilan keputusan menuju kebiasan. Keputusan dibuat berdasarkan proses kognitip dari penyelidikan informasi dan evaluasi pilihan merek. Disisi lain, sangat sedikit atau tidak ada keputusan yang mungkin terjadi bila konsumen dipuaskan dengan merek khusus dan pembelian secara menetap.
2.       Dimensi atau proses yang tidak terputus dari keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi ke yang rendah.
Keterlibatan kepentingan pembelian yang tinggi adalah penting bagi konsumen. Pembelian berhubungan secara erat dengan kepentingan dan image konsumen itu sendiri. Beberapa resiko yang dihadapi konsumen adalah resiko keuangan, sosial, psikologi.
Dalam beberapa kasus, untuk mempertimbangkan pilihan produk secara hati-hati diperlukan waktu dan energi khusus dari konsumen. Keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah dimana tidak begitu penting bagi konsumen, resiko finansial, sosial, dan psikologi tidak begitu besar. Dalam hal ini mungkin tidak bernilai waktu bagi konsumen, usaha untuk pencarian informasi tentang merek dan untuk mempertimbangkan pilihan yang luas. Dengan demikian, keterlibatan kepentingan pembelian yang rendah umumnya memerlukan proses keputusan yang terbatas.
Empat Tipe Proses Pembelian Konsumen :
1.       Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi.
2.       Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3.       Proses “ Limited Decision Making “. Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap merek yang lain.
4.       Proses “ Inertia “. Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek.
Keempat proses tersebut digambarkan sebagai berikut: Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasaran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi.
Pada kasus Siti, pengambilan keputusan menggunakan tipe Proses “ Complex Decision Making “. Karena Siti mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dari merek tertentu terjadi disebabkan keterlibatan serta  kepentingan tinggi pada barang yang akan dibeli.
Pengaruh pilihan konsumen adalah respon konsumen adalah hasil akhir proses keputusan konsumen dan merupakan pertimbangan integral. Respon konsumen umumnya berkenaan terhadap pilihan merek, namun bisa juga berkenaan terhadap pilihan kategori produk, pilihan toko, pilihan media komunikasi (mencari informasi dari TV ,radio atau membaca majalah).
 
BAB 4
Penutup
·         Kesimpulan
Pelajaran konsumen, kebiasaan dan kesetiaan adalah tiga konsep yang saling berhubungan. Perilaku kebiasaan membeli adalah hasil pembelajaran konsumen dari reinforcement. Reinforcement adalah suatu proses dimana konsumen akan berulangkali membeli apa yang telah memberi kepuasaan terbaik kepadanya. Perilaku tersebut mengarahkan kepada kesetiaan merek.
Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalaman konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Kepuasan terhadap suatu merek cenderung mengarahkan konsumen mengulang keputusannya untuk membeli merek yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan menjamin kepuasan berdasarkan pengalaman masa lalu dan menyerderhanakan proses pencarian informasi dan evaluasi terhadap suatu merek.
Pengaruh pilihan konsumen adalah respon konsumen adalah hasil akhir proses keputusan konsumen dan merupakan pertimbangan integral. Respon konsumen umumnya berkenaan terhadap pilihan merek, namun bisa juga berkenaan terhadap pilihan kategori produk, pilihan toko, pilihan media komunikasi (mencari informasi dari TV ,radio atau membaca majalah).
·         Saran
Untuk karuma swalayan, di harapkan untuk menambah banyak jenis produk. Agar konsumen dapat lebih memilih barang yang sesuai dengan kebutuhannya. Serta bukalah cabang-cabang baru karuma swalayan, sehingga masyarakat yogyakarta lebih mengenal karuma swalayan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahana, Jaka dan Kirbrandoko, 1995, Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I, Terjemahan Cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta
Foto copyan dari pak siantari



Attention
PLEASE ATTENTION !

Untuk memperbaiki dan mengembangkan blog ini menjadi lebih baik, mari bersama - sama kita bangun, caranya? Apabila kamu menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan anda sangat berpengaruh pada perkembangan blog ini.Tanks atas perhatiannya thanks

GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!

2 komentar:

rahmatmh mengatakan...

Sering belanja di Karuma ya, Mbak?
Kenal sama Mbak @kekesaras ga?

rahmatmh mengatakan...

Sering belanja di Karuma ya, Mbak?
Kenal sama Mbak @kekesaras ga?

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, kritikan atau saran anda mengenai artikel di atas untuk mendapatkan backlink gratis dari Your Blog ini. Komentar yang tidak sesuai topik, SPAM, Penghinaan, dsb terpaksa akan saya hapus ! Tanks be 4,,.

 
Home | About Us |Contact Us | Advertise with Us | Free Blogger Templates | Widget | Site Maps
Copyright © 2010 - 2012. Pusat-cara.blogspot.com - All rights reserved | Proudly Powered by Blogger.com
Website Design by IDJUNAYDOTCOM | Sponsored by www.kent.prasetiyamandiri.com